Hari Sabtu pagi, 22 Februari 2020
menjadi hari yang istimewa buat Blogger Balikpapan. Soalnya hari ini kita
diberi kesempatan untuk menikmati Bus City Tour kota Balikpapan. Ini adalah
kali pertama Bus City Tour Balikpapan melayani tamu dari masyarakat umum. Bus
ini sendiri baru diserah terimakan tanggal 10 Februari 2020 sebagai bagian dari
perayaan hari ulang tahun Balikapan.
Pagi itu kami berkumpul di Gedung
Kreative Balikpapan di sebelah taman Bekapai sebagai titik start dan Finish
nya. Kelak tempat ini juga yang akan menjadi tempat tart dan finish bus ini
setelah dibuka untuk umum minggu depan. Jadi Nanti warga Balikpapan dan orang
luar Balikpapan yang sedang berkunjung di Balikpapan bisa ikut city tour
berangkat dari Gedung kreatif jam 9 pagi sampai jam 2 siang. Fasilitas ini bisa
dinikmati secara cuma-cuma lho! Gratis ga usah bayar, cukup datang saja ke
Gedung Creative (Gedung Parkir) setiap jam 9 pagi hari sabtu dan minggu. Tapi kalau
mau khusus rombongan bisa berkirim surat ke Disporapar
Kemana saja rute perjalanannya?
Nah ini info yang belum dapat fix nya. Infonya akan ada lebih dari 1 rute, yaitu
rute ke Barat dan Selatan kota. Untuk detailnya masih mengunggu info ya dari
Dispora selaku operator dari bus city tour Balikpapan.
Kalau boleh dibilang, perjalanan
kami para blogger ini adalah uji coba dari bus tersebut untuk melayani umum,
sekaligus diminta untuk menyebarkan informasi ini kepada masyarakat umum yang
belum banyak tau. Terbukti ketika saya share foto-foto kegiatannya di Facebook,
langsung banyak pertanyaan dari Friend List ku yg tertarik.
Ada 2 orang pemandu tour, dan hari
itu yang bertugas adalah Francisca. The Geulis ini (nona cantik) adalah seorang
penari traditional Balikpapan, khususnya tari dari Sunda seperti Jaipong dan
tari topeng (Cirebon). Saya pernah memotret dia di beberapa acara sebelumnya,
menggunakan pakaian tari merak, tari jaipong, dan tari topeng. Makanya, sambal menunggu
saat keberangkatan bus kamis empat membuat photo session di Gedung creative
yang memang interiornya photogenic banget.
Setelah anggota Balikpapan
Blogger berkumpul, bus pun berangkat, rute yang kami ikuti adalah rute selatan.
Kunjungan pertama adalah Balikpapan Spot Centre atau biasa kita sebut Dome
karena bentuk atapnya adalah kubah. Kami hanya mampir saja karena saat itu Gedung
sedang digunakan untuk resepsi pernikahan. Kabarnya sih pernikahan anggota
keluarga salah satu pejabat di Balikpapan. Dan memang Gedung ini bisa digunakan
untuk resepsi pernikahan baik dari kalangan pejabat maupun masyarakat umum yang
tamu undangannya sangat banyak dengan hiburan artis ibukota. Eh serius lho,
sekalas Lord of Broken Heart Didi Kempot pun pernah menjadi artis hiburan
diacara recepsi pernikahan di Gedung ini. Oh ya Lord Didi juga akan menggung lagi di
sini bulan maret nanti.
Trus kalau tidak bisa masuk,
nagpain kami ke sana? Ya sekedar bikin heboh panitia nikahan karena dikira tamu
undangan yang datang rombongan. Turun sebenatr buat foto-foto, trus jalan lagi.
Mungkin bingung kali ya panitianya. Itu penerima tamunya yang pake jas sampai
udah berdiri tersenyum hendak menyambut kita tapi malah dicuekin. Teman-teman
hanya berfoto Bersama dengan city bus tour berlatar belakang Gedung Dome.
Rute selanjutnya adalah ke
Manggar, sebuah pantai destinasi wisata Balikpapan. Tapi sebelumnya kami mampir
dulu ke Stadiun Sepinggan, yang merupakan stadium utama markas Club Sepak Bola
Persiba. Gedung nya cakep banget. Sayangnya pemandanganya agak terganggu dengan
kabel-kabel listrik yang bergelantungan. Coba dibuat bawah tanah ya kabel
listriknya, pasti cakep itu difoto. Dan kami pun foto bareng dengan latar
belakang stadium.
Sesampainya di panti Manggar kami
sibuk dengan urusan masing-masing, membuat berfoto, bikin content youtube, atau
sekedar merekam tik tok. Waktu pemberhentiannya tidak lama, jadi kami tidak
sempat mandi atau sekedar main pasir. Sayang banget ya, padahal manggar lagi
bagus, langit cerah. Tapi setidaknya hari itu kulit kami selamat dari terbakar
matahari.
Setalah foto kesibukan sendiri2 selesai
(atau setidaknya dianggap selesai) kami berfoto bareng lagi dengan city bus
tour. Sebenarnya rute selanjutnya adalah Penangkaran Buaya Teritip, tapi kita
skip karena takut anggota yang buasa ditangkarkan di sana wkwkwkwk. Becanda ya.
Pantai Seraya adalah destinasi
berikutnya. Sebuah pantai yang belum banyak diketahui warga Balikpapan. Padahal
lokasinya dekat lho, melewati ujung landasan Bandara SAM Sepinggan. Pantai ini
dikelola oleh warga sekitar, dalam hal ini kelompok sadar wisata yang diketuai
oleh Bapak Tubagus Muhammad Sulaiman. Wah kok sama dengan nama bandaranya ya, Sultan
Adji Muhammad Sulaiman. Beda gelar saja, kalua beliau bukan sultan, tetapi
Tubagus. Tau kan Tubagus itu dari suku mana?
Kami disambut oleh Pokdarwis
Pantai Seraya, sepertinya sih nama ini adalah akronim dari Sepinggan Raya.
Salah satu anggota pokdarwis ini adalah Teh Neni, mama Sisca. Jadinya seperti
reuni deh karena kami pernah bertemu dan kenal sebelumnya.
Pantainya masih cukup alami dan
sejuk dengan rimbunan daun phon yang rindang. Banyak perahu-perahu nelayan yang
parkir di pasirnya. Pantai ini memang tempat mendaratnya perahu nelayan yang
tinggal di Sepinggan Raya. Kalau pagi banyak nelayan yang mendarat dari laut
membawa ikan tangkapannya. Bagi yang suka ikan laut segar bisa menjadi tempat untuk
mencari ikan laut segar kesukaannya. Selain itu kapal-kapal tersebut juga bisa
disewa untuk mincing dilaut. Tapi ini perahukecil ya, jadi tidak bisa ke tengah
laut, bisa terseret arus nanti.
Oh ya, di jalan menuju sana, tepat
diujung landasan ada ibu-ibu menjual jamu. Saya dan pak Bambang ketua Blogger
Balikpapan menyempatkan diri untuk membeli jamunya. Kunyit asam, biar langsing
wkwkwk. Ada banyak pilihan jami tradisional, yang palingumum lakumemang kunyit asam
dan beras kencur, bonus air jahe manis. Harganya Cuma 3 ribu perporsi, bisa
pakai gelas bisa dibungkus.
Persinggahan terakhir adalah
Kampung Pinisi yang ada di klandasan, tepatnya melalui gang samping bang Sinar
Mas. Saya baru tau kalua maksudnya pinisi ini adalah akronim dari peduli
inflasi. Rupanya pembina dari kampung mural ini adalah Bang Indonesia. Banyak
sekali sudut-sudut photogenic dari tempat ini buat ber swafoto. Tapi siang hari
bukanlah waktu yang tepat, selain terlalu panas cahaya yang keras dan backlit
jadi masalah tersendiri. Untunglah saya bawa flash gun sehingga masalah bisa
diatasi.
Setelah itu kemana lagi? Ya
kembali ke Gedung kreatif, tapi muter dulu ke Tugu Australi di Lapangan
Merdeka. Tugu ini adalah memorial untuk pendaratan pasukan Australia dan New Zealand
sebagai usaha sekutu merebut daerah penghasil minyak bumi dengan kualitas premium
pada perang dunia ke 2.
Seru memang mengikuti City Bus
Tour Balikpapan, meski masih belum cukup lengkap termasuk belum meyediakan
tempat sampah, jadi sampah makanan kami harus kami kantongi biar tidak
meninggalkan sampah. Tidak disediakan free wifi juga, jadi isi kuota sendiri
ya. Jangan khawatir low bat karena disediakan colokan untuk charging gadget
kamu.
Ok sekian dulu ulasan ku. Next saya
mau bahas pawai budaya tahunan yang digelar setiap bulan februari. Ini adalah bagian
dari agenda ulang tahun kota Balikpapan yang ke 123.
Tetap semangat, tetap luar biasa!
Selatan apa timur yah???
ReplyDeleteSelatan lanjut ke Timur :D
ReplyDelete