Sunday, February 23, 2020

Jalan-jalan Naik Bus City Tour Balikpapan




Hari Sabtu pagi, 22 Februari 2020 menjadi hari yang istimewa buat Blogger Balikpapan. Soalnya hari ini kita diberi kesempatan untuk menikmati Bus City Tour kota Balikpapan. Ini adalah kali pertama Bus City Tour Balikpapan melayani tamu dari masyarakat umum. Bus ini sendiri baru diserah terimakan tanggal 10 Februari 2020 sebagai bagian dari perayaan hari ulang tahun Balikapan.


Pagi itu kami berkumpul di Gedung Kreative Balikpapan di sebelah taman Bekapai sebagai titik start dan Finish nya. Kelak tempat ini juga yang akan menjadi tempat tart dan finish bus ini setelah dibuka untuk umum minggu depan. Jadi Nanti warga Balikpapan dan orang luar Balikpapan yang sedang berkunjung di Balikpapan bisa ikut city tour berangkat dari Gedung kreatif jam 9 pagi sampai jam 2 siang. Fasilitas ini bisa dinikmati secara cuma-cuma lho! Gratis ga usah bayar, cukup datang saja ke Gedung Creative (Gedung Parkir) setiap jam 9 pagi hari sabtu dan minggu. Tapi kalau mau khusus rombongan bisa berkirim surat ke Disporapar
 
Kemana saja rute perjalanannya? Nah ini info yang belum dapat fix nya. Infonya akan ada lebih dari 1 rute, yaitu rute ke Barat dan Selatan kota. Untuk detailnya masih mengunggu info ya dari Dispora selaku operator dari bus city tour Balikpapan.

Kalau boleh dibilang, perjalanan kami para blogger ini adalah uji coba dari bus tersebut untuk melayani umum, sekaligus diminta untuk menyebarkan informasi ini kepada masyarakat umum yang belum banyak tau. Terbukti ketika saya share foto-foto kegiatannya di Facebook, langsung banyak pertanyaan dari Friend List ku yg tertarik.

Ada 2 orang pemandu tour, dan hari itu yang bertugas adalah Francisca. The Geulis ini (nona cantik) adalah seorang penari traditional Balikpapan, khususnya tari dari Sunda seperti Jaipong dan tari topeng (Cirebon). Saya pernah memotret dia di beberapa acara sebelumnya, menggunakan pakaian tari merak, tari jaipong, dan tari topeng. Makanya, sambal menunggu saat keberangkatan bus kamis empat membuat photo session di Gedung creative yang memang interiornya photogenic banget.




Setelah anggota Balikpapan Blogger berkumpul, bus pun berangkat, rute yang kami ikuti adalah rute selatan. Kunjungan pertama adalah Balikpapan Spot Centre atau biasa kita sebut Dome karena bentuk atapnya adalah kubah. Kami hanya mampir saja karena saat itu Gedung sedang digunakan untuk resepsi pernikahan. Kabarnya sih pernikahan anggota keluarga salah satu pejabat di Balikpapan. Dan memang Gedung ini bisa digunakan untuk resepsi pernikahan baik dari kalangan pejabat maupun masyarakat umum yang tamu undangannya sangat banyak dengan hiburan artis ibukota. Eh serius lho, sekalas Lord of Broken Heart Didi Kempot pun pernah menjadi artis hiburan diacara recepsi pernikahan di Gedung ini.  Oh ya Lord Didi juga akan menggung lagi di sini bulan maret nanti.

Trus kalau tidak bisa masuk, nagpain kami ke sana? Ya sekedar bikin heboh panitia nikahan karena dikira tamu undangan yang datang rombongan. Turun sebenatr buat foto-foto, trus jalan lagi. Mungkin bingung kali ya panitianya. Itu penerima tamunya yang pake jas sampai udah berdiri tersenyum hendak menyambut kita tapi malah dicuekin. Teman-teman hanya berfoto Bersama dengan city bus tour berlatar belakang Gedung Dome.


 Rute selanjutnya adalah ke Manggar, sebuah pantai destinasi wisata Balikpapan. Tapi sebelumnya kami mampir dulu ke Stadiun Sepinggan, yang merupakan stadium utama markas Club Sepak Bola Persiba. Gedung nya cakep banget. Sayangnya pemandanganya agak terganggu dengan kabel-kabel listrik yang bergelantungan. Coba dibuat bawah tanah ya kabel listriknya, pasti cakep itu difoto. Dan kami pun foto bareng dengan latar belakang stadium.


Sesampainya di panti Manggar kami sibuk dengan urusan masing-masing, membuat berfoto, bikin content youtube, atau sekedar merekam tik tok. Waktu pemberhentiannya tidak lama, jadi kami tidak sempat mandi atau sekedar main pasir. Sayang banget ya, padahal manggar lagi bagus, langit cerah. Tapi setidaknya hari itu kulit kami selamat dari terbakar matahari.


 
Setalah foto kesibukan sendiri2 selesai (atau setidaknya dianggap selesai) kami berfoto bareng lagi dengan city bus tour. Sebenarnya rute selanjutnya adalah Penangkaran Buaya Teritip, tapi kita skip karena takut anggota yang buasa ditangkarkan di sana wkwkwkwk. Becanda ya.


Pantai Seraya adalah destinasi berikutnya. Sebuah pantai yang belum banyak diketahui warga Balikpapan. Padahal lokasinya dekat lho, melewati ujung landasan Bandara SAM Sepinggan. Pantai ini dikelola oleh warga sekitar, dalam hal ini kelompok sadar wisata yang diketuai oleh Bapak Tubagus Muhammad Sulaiman. Wah kok sama dengan nama bandaranya ya, Sultan Adji Muhammad Sulaiman. Beda gelar saja, kalua beliau bukan sultan, tetapi Tubagus. Tau kan Tubagus itu dari suku mana?

Kami disambut oleh Pokdarwis Pantai Seraya, sepertinya sih nama ini adalah akronim dari Sepinggan Raya. Salah satu anggota pokdarwis ini adalah Teh Neni, mama Sisca. Jadinya seperti reuni deh karena kami pernah bertemu dan kenal sebelumnya.

Pantainya masih cukup alami dan sejuk dengan rimbunan daun phon yang rindang. Banyak perahu-perahu nelayan yang parkir di pasirnya. Pantai ini memang tempat mendaratnya perahu nelayan yang tinggal di Sepinggan Raya. Kalau pagi banyak nelayan yang mendarat dari laut membawa ikan tangkapannya. Bagi yang suka ikan laut segar bisa menjadi tempat untuk mencari ikan laut segar kesukaannya. Selain itu kapal-kapal tersebut juga bisa disewa untuk mincing dilaut. Tapi ini perahukecil ya, jadi tidak bisa ke tengah laut, bisa terseret arus nanti.



Oh ya, di jalan menuju sana, tepat diujung landasan ada ibu-ibu menjual jamu. Saya dan pak Bambang ketua Blogger Balikpapan menyempatkan diri untuk membeli jamunya. Kunyit asam, biar langsing wkwkwk. Ada banyak pilihan jami tradisional, yang palingumum lakumemang kunyit asam dan beras kencur, bonus air jahe manis. Harganya Cuma 3 ribu perporsi, bisa pakai gelas bisa dibungkus.


Persinggahan terakhir adalah Kampung Pinisi yang ada di klandasan, tepatnya melalui gang samping bang Sinar Mas. Saya baru tau kalua maksudnya pinisi ini adalah akronim dari peduli inflasi. Rupanya pembina dari kampung mural ini adalah Bang Indonesia. Banyak sekali sudut-sudut photogenic dari tempat ini buat ber swafoto. Tapi siang hari bukanlah waktu yang tepat, selain terlalu panas cahaya yang keras dan backlit jadi masalah tersendiri. Untunglah saya bawa flash gun sehingga masalah bisa diatasi.


Setelah itu kemana lagi? Ya kembali ke Gedung kreatif, tapi muter dulu ke Tugu Australi di Lapangan Merdeka. Tugu ini adalah memorial untuk pendaratan pasukan Australia dan New Zealand sebagai usaha sekutu merebut daerah penghasil minyak bumi dengan kualitas premium pada perang dunia ke 2.
 

Seru memang mengikuti City Bus Tour Balikpapan, meski masih belum cukup lengkap termasuk belum meyediakan tempat sampah, jadi sampah makanan kami harus kami kantongi biar tidak meninggalkan sampah. Tidak disediakan free wifi juga, jadi isi kuota sendiri ya. Jangan khawatir low bat karena disediakan colokan untuk charging gadget kamu.



Ok sekian dulu ulasan ku. Next saya mau bahas pawai budaya tahunan yang digelar setiap bulan februari. Ini adalah bagian dari agenda ulang tahun kota Balikpapan yang ke 123.

Tetap semangat, tetap luar biasa!

Thursday, December 5, 2019

Boikot Produk Israel, Kenapa Sepi?

Jujur ya, saya heran kenapa seruan itu sepi-sepi saja di Indonesia. Bahkan di beranda FB saya hampir ga ada hingar bingarnya. Tidak seperti masalah-masalah sensitif keagamaan lainnya. Bukan kah Indonesia adalah salah satu negara yang mendukung Palestine? Selalu mengirim logistik dan obat-obatan ke Palestine?

Kecurigaan saya adalah karena mungkin ada rasa malu atau takut dinyiyirin, boikot Israel kok masih pake FB? FB kan buatan Yahudi? Dan sepertinya kecurigaan saya ini benar, karena ketika saya share content dari luar berupa video clip "kenapa saya memutuskan berhenti menggunakan produk Israel" langsung ada komentar nyiyir dari teman facebook saya.

Padahal Israel dan Yahudi adalah sesuatu yang berbeda. Negara dan Etnis itu beda lah. Ya memang FB buatan orang Yahudi, yang mungkin juga pro Israel. Tapi sangat tidak masuk akal bagi saya hanya karena saya pakai FB, System Operasi Windows, dan produk-produk Yahudi lainnya yang tidak bisa saya hindari, trus saya tidak boleh berhenti memakai produk Israel yang lain? ah dasar netizen +62



Jauh sebelum heboh seruan berhenti menggunakan produk Israel, saya sudah menghidari produck yang teraviliasi dengan israel, sebisa mungkin berhenti. Dan saya lebih suka memilih produk lokal yang memberikan keuntungan kepada bangsa sendiri. Biar duit yang saya belanjakan tidak dibawa keluar negeri sebagai keuntungan mereka.

Sudah lama saya berhenti ngopi di star buck. Mahal? ya itu salah satu alasannya. Tapi bahkan ketika ditraktir teman pun, saya selalu minta opsi lain selain star buck. Dan ketika Circle saya melakukan gathering di star buck, ya saya cuma punya 2 pilihan: Tidak datang atau datang tapi tidak membeli apa pun, walau pun ditraktir.

Lebih baik saya minum kopi sasetan daripada ngopi di star buck, meski saya tetap merasa sedikit  bersalah karena menyumbang plastik sebagai polutan dunia. Ngopi di coffee shop lokal lebih menarik bagi ku, apalagi sekarang banyak yang pakai jargon lucu-lucu. Ngopi di watung kopi di pasar atau pinggir jalan tetap menarik bagiku, bisa ngobrol dengan siapa pun yang berkunjung disitu dan tukang warungnya. Hal yang tidak bisa dilakukan di star buck. Lagi pula kopi lebih cocok dimakan dengan makanan gorengan terutama jadah goreng daripada cookies.

McD dan KFC, udah lebih dari setahun saya tidak makan di KFC dan bertahun-tahun tidak makan di Mc.D. Lagi-lagi mahal adalah salah satu alasannya, selain itu saya juga tau itu adalah Junk Food alias makanan sampah.

Ya saya memang penggemar ayam, tapi kalau cuma pingin ayam krispi tidak perlu ke KFC atau Mc.D. Yang dijual di rombong (gerobak) kalau di Balikpapan harganya cuma cemban (10 ribu). Rasanya beda memang, wajarlah harganya juga beda. Tapi aku ga merasa penambahan harganya itu sebanding dengan perbedaan rasanya. Dan lagi-lagi saya memberikan keuntungan pada orang Indonesia yang tidak harus membayar royalty ke luar negeri. Burger? Saya bukan penggemar Burger, saya penggemar ayam goreng dengan segala bentuk dan modelnya, krispi, lalapan, penyet, dan geprek.

Coca Cola dan Pepsi? Udah lama berhenti minum soda, ga bagus buat kesehatan tau. Sebenarnya udah tau lama, waktu kuliah di Teknologi Pertanian dulu, tapi bandel. Dan sekarang udah berhenti. Malah aku kalau dikasih minuman soda suka takut, parno gitu. Apalagi di Youtube banyak content tentang penggunaan minuman soda untuk membersihkan logam dan keramik. S E R A M.

Daripada minum Coca Cola, saya lebih suka minum es cendol dawet ... cendol-cedol ... dawet-dawet ... cendol dawet seger ... piro? Limangatusan ... ngapusi ... wkwkwkwk.

Saya Indonesia ! Selera Nusantara. Biarlah uang yang saya keluarkan untuk konsumsi harian saya masuk menjadi keuntungan bangsa sendiri, tidak dibawa keluar dari Indonesia, apalagi menjadi sebagian dari dana pembelian senjata untuk menyerang Palestine.

Tuesday, November 26, 2019

Belajar Baca Secepat Kilat

Pernah liat koleksi buku punya teman (atau anda sendiri) yang menumpuk banyak? Pertanyaan kita selalu sama: Emang buku sebanyak itu semua dibaca?

Mungkin anda (dan saya) tertawa teringat tumpukan buku yang sejak beli (entah kapan sudah lupa) sampai sekarang belum dibaca, bahkan belum dilepas plastiknya. Lebih konyol lagi kita beli buku baru yang bagus, dan ternyata kita pernah membelinya dan belum pernah dibaca sejak dibeli. Mari kita tertawa bersama untuk kekonyolan kita wkwkwkwk

Tapi ternyata banyak sekali orang yang memiliki tumpukan buku dan sudah membacanya semua. Mereka bisa membaca secara cepat, entah itu metode speed reading, quantum reading , bahkan yang "serem" adalah scan reading, dimana halaman buku tersebut cukup dilihat begitu saja.

Para normies saja sudah merasa bahwa itu tidak mungkin, kalau pun mungkin itu hanya dimiliki oleh orang-orang berbakat khusus, bahkan anugrah khusus. Apalagi saya yang berada di sisi sebaliknya? Seorang dyslexia yang mengalami learning disorder, baca "wajah" saja bisa keliru menjadi "wajan" atau tulisan yang tiba-tiba terlihat gerak-gerak sendiri bahkan beterbangan.

Kabar baiknya, alasan "dyslexia" atau "tidak cukup cerdas" atau "bukan genius" itu hanyalah mental gap. Bagaimana pun juga, otak itu adalah otot, tepatnya otot neuron. Dan sifat otot adalah semakin dilatih semakin kuat. Hanya saja latihan yang asal latihan dengan latihan dengan metode, apalagi didampingi mentor, tentu hasilnya akan berbeda. Metode yang tepat dan mentor yang baik akan menjadi katalis pada perubahan anda.

Itulah sebabnya, dulu saya mempelajari metode quantum reading dari buku. Lumayanlah kecepatan saya sudah cukup meningkat, namun saya perlu mentor untuk melejitkan lagi kecepatan itu.Agar saya bisa melahap semua buku koleksi saya. Seru kan kalau bisa baca buku 1 detik perhalaman?



Metode itu adalah "Bacakilat" (tanpa spasi) yang dikembangkan oleh pak Agus Setiawan, yang saat ini sudah update sampai seri 3.0. Sebenarnya bukan baru sekali ini pak Agus dengan seminar Bacakilat nya di Balikpapan. Namun setiap kali ada, saya selalu berhalangan untuk ikut.

Akhirnya tanggal 24 hari minggu lalu saya bisa mengikuti seminarnya. banyak hal yang menarik dalam seminat tersebut. Diantaranya kita disadarkan bahwa sebenarnya kita bukan "tidak punya waktu untuk membaca" tetapi memang tidak meluangkan waktu untuk membaca. Bukan pula buku yang kita beli "terlalu berat" isinya, tetapi memang isinya bukan yang kita perlukan.

Belum lagi hambatan atas pendapat yang salah tentang membaca buku. Seperti membaca buku berarti harus memahami seluruh isinya. Padahal seharusnya kita hanya perlu memahami yang kita perlukan saja. Tidak harus semua yang disajikan oleh penulis. Jadi kita cukup memahami 100% dari tujuan kita membaca, bukan 100% yang disampaikan penulis. Selain itu sebagian besar buku sebenarnya hanya memiliki bagian kecil berupa inti, yang sebagian besar adalah ulasan atau hal-hal lain yang bisa kita baikan. Hanya buku novel yang harus dibaca dari awal sampai akhir, itu pun masih ada yg suka curang membaca bab akhir terlebih dahulu.

Selai itu agar lebih cepat membacaya, kita juga harus sudah mengetahui gambaran tentang isi buku tersebut. Caranya dengan membaca cover muka dan belakang buku tersebut, membaca pengantarnya, dan membaca daftar isi buku tersebut. Jadi saat membaca kita sudah paham buku ini maksudnya ke mana. Selain itu metode ini juga kita lakukan di toko buku sebelum kita memutuskan untuk membeli agar kita tidak membeli buku yang sebenarnya tidak kita inginkan.

Selama ini sebagian besar orang membaca hanya dengan menggunakan alam sadarnya. Ternyata untuk membaca lebih cepat (dan tahan lama) kita juga harus menggunakan alam bawah sadar kita. Hmmm jadi ini yang menjelaskan kenapa kita bisa membaca dengan cepat dan bertahan sampai selesai ketika kita berhadapan dengan novel yang menarik hati. Ya karena kita tidak hanya membaca dengan alam sadar, tetapi juga alam bawah sadar.

Selain itu kita juga diajarkan mengksesalam bawah sadar itu, mencapai "kondisi jenius" agar kita bisa menggunakan otak kita lebih optimal. Meningkatkan IQ kita sampai 10 poin. Ketika sampai bagian ini, saya teringat pada istilah "flow season" entah dari buku Quantum Reading atau "Kecerdasan emosi" Para atlit dunia sering menceritakan bahwa ketika mereka memecah rekor, semua seperti mengalir begitu saja dan mereka merasakannya seperti "slow motion" Para jenius atau seniman pun mengatakan hal yang sama. Dan lagi-lagi kemampuan ini tidak bisa dipelajari dengan cepat, perlu latihan dan konsisten.

Pak Agus Setiawan juga menjelaskan bagaimana pikiran kita sering terganggu saat membaca. Tiba-tiba ingat ini itu, atau hal-hal lain. Maka kita juga harus melatih focus kita agar tidak terganggu. Maka kita pun diberi tips dan latihan konsntrasi dengan membayangkan meletakkan apel diatas kepala kita dan menjaganya supaya tidak mudah jatuh.

Kita juga harus memprioritaskan kegiatan membaca kita, sehingga waktu kita justru tidak tersita untuk hal-hal lain seperti main game atau sosial media. Beliau mengingatkan kami tentang batu besar, batu sedang, dan batu kecil. Untuk bisa memasukkan semua itu ke dalam ember, kita harus memasukkan atu besar terlebih dahulu, dan batu besar itu adalah: Ibadah, Keluarga, Belajar, Olah raga / menjaga kesehatan.

Tentu perlu latihan tersendiri yang dibimbing oleh mentor agar kita bisa mempraktekkan dengan baik metode bacakilat ini.Dan untuk itu kita perlu menginvestasikan waktu dan biaya tersendiri. Awalnya saya ragu untuk ikut, apa bisa seorang dyslexia seperti saya mengikuti pelatihan ini. Jadi ku putuskan untuk bertanya terlebih dahulu secara personal. Kata pak Agus, metode ini bisa membantu para dyslexia, jadi saya putuskan untuk bergabung di workshop nya.



Was-was saya tentang dyslexia saya berubah ketika pak Agus kembali memberikan materi tentang "dyslexia gift" Ternyata kegiatan membaca ala dyslexia juga bisa dimanfaatkan untuk membaca dengan lebih cepat. Saya tidak tau apa metode yang diadopsi oleh pak Agus ini dibuat oleh orang yang dyslexia sungguhan atau tidak.

Jadi gini, kaum dyslexia seperti kami ini sering membaca dgn cara seperti "menebak" Saya ingat dulu salah satu saya berkata kepada ibu saya,"Anak ibu ini tidak membaca tulisan, tetapi menebak tulisan"

Tidaklah heran jika kaum dyslexia seperti kami bisa membaca tulisan orang yang sangat berantakan yang orang lain sulit untuk membaca. Karena kami "menebaknya" Kadang saya berfikir, penemu metode "tulisan resep dokter" itu juga orang dyslexia wkwkwkwk.


Bailklah pak Agus telah membuka kembali cakrawala pengetahuan dan pemahaman ku. Saya sudah tidak sabar lagi ingin bertemu di sesi workshop nya tanggal 8 Desember ini.

Wednesday, November 20, 2019

Belajar Menjadi "Unbilievable Deal Maker" Bareng Komunitas Sales Indonesia KOMISI

Sorry ya, ini late post tentang kegiatan yang ku datangi hari sabtu lalu. Ceritanya berkat post ku sebelumnya aku mendapat free pass untuk ikut acara ulang tahun Komunitas Sales Indonesia (Komisi) ke 8 di Hotel Jatra BSB, yang tidak jauh dari kantorku.

Jujur saya masih blank soal KOMISI itu apa. Ternyata ini adalah komunitas para sales di Indonesia, tempat mereka saling berkomunikasi dan sharing ilmu dan motivasi.Acara ini bertajuk "BUILDER: Be An Unbilievable Deal Maker"

Pembukaan Acara
Saya datang terlambat, karena saya pikir acara jam 1 itu adalah registrasinya, dan saya agak males antri dan berdesak-desakan makanya saya datang sudah hampir jam setengah 2 berharap tempat registrasinya sudah longgar. Eh ternyata saat saya datang sudah di mulai, meski baru sambutan-sambutan.



Pemateri pertama adalah pak Dedy Budiman. Boleh dibilang beliau adalah "motivator sales" Seperti para motivator lain, beliau membawakan game-game yang seru. Saya yang sudah lama tidak berada di dunia sales harus susah-payah tune in dulu agar bisa memahami training ini.

Aku suka sekali sama jargonnya: "Orang sales tidak akan pernah digantikan teknologi. Tapi orang sales yang tidak menggunakan teknologi akan digantikan sales yang menggunakan teknologi."

Mejeng Bareng pak Dedy Budiman, yang penting komisi cair


Pemateri ke dua pak James Gwee. Saya sering mendengar acara beliau di radio. Keren memang orangnya, sangat menginspirasi. Beberapa point yang saya catat dari materinya adalah:

"Jika kamu tidak bisa konsisten, kamu tidak bisa menjadi siapa pun"

Yang ini kena banget deh. Banyak yang bilang saya ini multi talenta, memiliki banyak bakat. Sayangnya saya tidak memiliki konsistensi. Salah satunya ya blog inim tidak konsisten update nya. Akibatnya tidak ada satu pun bakat saya yang membawa perubahan dalam hidup saya. Kalau ada skill baru yang harus saya pelajari sepertinya ya telaten ini.

"Adil itu ketika semua orang mendapatkan hal yang sama, tapi win-win itu ketika semua orang bisa mendapatkan apa yang ia butuhkan"

Dikisahkan ada seorang tua memiliki sebuah jeruk, dan dia harus membagikannya kepada 2 orang anaknya. Apa yang harus dilakukan? Kebanyakan peserta menjawab dengan jawaban adil. Ada yg langsung memotong menjadi 2 jeruk itu. Ada yang menghitung berapa slice jeruk itu dibagi 2. Ada yang memerasnya kemudian membaginya menjadi 2 gelas yang sama.

Semua jawaban itu benar, tetapi itu adalah jawaban "adil" bukan win-win solution. Bagai mana jika hanya satu yang suka jeruk sementara yang lainnya tidak? Bagai mana kalau yang satu lebih memerlukan kulitnya untuk project handy craft sekolahnya? Atau mungkin memerlukan biji jeruk itu untuk project kelas biologinya? Tentu pembagian cara adil seperti itu tidak memenuhi kriteria win-win.

Bapak James Gwee
 
"Orang yang tidak bisa menjual dirinya tidak akan bisa menjual apa pun"

Di Indonesia kata "menjual diri" berkonotasi negatif. Makanya orang Indonesia rata-rata tidak mau jadi sales. Padahal yang dimaksud menjual diri di sini adalah membuat orang menyukai dan hormat kepada anda. Karena orang hanya akan mengikuti orang yang ia suai dan ia hormati.

"People who like you will listen to you, but if they trush you they will do business with you"

Orang yang menyukai mu akan mendengarkan mu, tetapi orang yang mempercayai mu akan berbisnis dengan mu. Bagi yang hidupnya di dunia marketing and sales pasti tau, banyak sekali hot prospek / follow up yang berbulan-bulan sering di temui tapi tidak closing juga.Padahal nasabah itu sudah tampak akrap, tapi tidak closing juga. Kenapa? karena marketing sales nya gagal mendapatkan kepercayaan client tersebut.


People buy only for 2 reason, to feel good or to avoid pain

Orang membeli karena 2 alasan, merasa baik atau mencegah penyesalan.Marketing / sales bisa membuat orang memutuskan membeli karena 2 alasan, pertama meyakinkan client dia akan diuntungkan jika closing, atau sebaliknya dia akan kehilangan peluang jika menolak closing.

Pada prospek yang baik, selesai prospek yang belum mencapai kesepakatan, maka seharusnya yang galau itu bukan marketing sales nya, melainkan client nya.Jadi bukan marketing yang bingung bagaimana kelanjutannya agar client itu closing, melainkan client yang galau, mau closing tidak ya? Kalau closing nanti dapat keuntungan ini, kalau tidak nanti kehilangan keuntungan itu. Kalau istilahnya para kolektor: mending nyesel beli daripada nyesel tidak beli.

Kalau dijabarkan alasan sebenarnya coba saya jelasakn dengan bahasa saya di bawah. Dengan contoh-contoh dari saya sendiri agar lebih enak menceritakannya.

Profit 
Penekanannya pada "timing buy on low, sell on profit". Kalau orang properti bilang munpung masih murah, tidak lama lagi harga naik. Orang pilang juga akan mengatakan: munpung masih murah, saham ini sedang dalam trend bulish (naik), nanti bapak bisa take profit diharga tinggi, jangan sampai terlambat.

Pleasure
Plesure atau kesenangan. Saya artikan bawa orang membeli sesuatu untuk kesenangan saja, lepas dari fungsinya yang mungkin tidak diperlukan oleh pembeli. Mungkin ini cocok untuk para khilafer / kolektor tertentu yang membeli bukan karena perlu, tapi pingin.


Pride
Kebanggaan, atau tidak mau kalah. James Gwee bercerita tentang temannya yang memiliki 2 buah jet sky, padahal teman tersebut tidak menyukai laut. Dia membeli hanya karena tidak mau kalah bahwa ada temannya yang memiliki jetsky sementara dia tidak.
Terbayang dalam pikiran saya tentang istri-istri orang kaya yang membeli tas Hermes yang harganya bisa untuk membeli rumah besar. Buat apa coba? Kalau orang seperti saya ya mending beli properti.


Peace of mind
Ketenangan pikiran, banyak dijual oleh sales alat-alat kesehatan. Seperti alat pengubah air minum agar menjadi lebih sehat, seperti pengaturan pH. Membeli proteksi pada agen asuransi, atau hal-hal lain yang membuat seseorang merasa lebih tenang jika deal atas penawaran itu


Pain Avoid
"Mencegah rasa sakit" ini bukan hanya tentang sakit secara fisik, tetapi juga penyesalan dikemudian hari. Pain Avoid bisa berarti "beli aja deh dari pada nyesel" Misalnya membeli alat yang mahal karena yakin akan kualitasnya, dan garansinyayang bagus.

Masih ada satu poin lagi dalam catatan saya yang ingin saya bagikan:

"You need INFORMATION before you can negotiate decide effectively"

Untuk negosiasi yang efektif, seorang negosiator tentu harus memiliki informasi yang lengkap, tentang apa yang akan dinegosiasikan, dan siapa lawan negosiasinya. Seperti sekelompok pasukan khusus yang bergerak efektif karena telah memiliki peta perang, dan mengetahui kekuatan lawan. Tanpa itu semua ya negosiasi tidak akan berjalan efektif.

Sebuah negosiasi berhasil jika bukan sales / marketing yang prospek galau setelah selesai (cliant ini closing tidak ya?). Tetapi justru Client yang galau, mau deal tapi ...., kalau tidak deal nanti .... hingga tinggal push agar client tersebut untuk closing.

Ok, sementara itu dulu. Artikel ini sudah terlalu panjang. Next kalau ada waktu (dan mood) saya akan tulis lagi tentang "Deal Maker" atau teori-teori teknik komunikasi yang bisa membuat hidup kita menjadi lebih baik.

Jika ternyata pemahaman saya atas materi di acara tersebut salah, tolong ditulis di kolom komentar ya, biar kita bisa saling belajar.

Salam Sukses Luar Biasa !!!

Thursday, November 14, 2019

Kerjaan Enak dan Banyak Duitnya, Tapi ditolak banyak orang: Marketing & Sales

Saat ini pengangguran di Indonesia meningkat dari tahun ke tahun, namun ada satu lowongan pekerjaan yang buka terus. Aneh ya kok tidak pernah penuh lowongan itu? Padahal pengangguran di Indonesia kan tinggi? Karena pekerjaan itu adalah MARKETING & SALES

Jangankan menerima pekerjaan itu, membayangkan saja sudah seperti mengalami alergi, atau seperti diingatkan pada pengalaman traumatik di masa lalu. Perut terasa mual-mual menunjukkan penolakan, bahkan ditawari kerjaan itu saja bisa sampai marah-marah.

Awalnya, saya yang introvert ini pun memiliki penolakan yang sama atas jenis pekerjaan ini. Mungkin orang-orang yang mengenal saya saat ini tertawa mendengar pengakuan saya bahwa saya ini introvert. Tapi jujur sesungguhnya saya ini adalah seorang introvert, pekerjaan saya lah yang membuat saya menjadi extrovert dan gen-gen sanguin saya bangkit.

Sebenarnya apa salah marketing & sales?

TIDAK ADA!!! Yang ada adalah image negatif dan salah pada dunia marketing & sales, yang identik pada sales door to door. Hayo mengaku saja, begitu dengar kata marketing & sales, yang terbayang adalah sales door to door yang mengetuk pintu ke pintu menawarkan barang. Mengaku rekanan BUMN atau apalah, bilang survey ujung-ujungnya jualan bahkan memaksa beli. 

Tidak heran ketika ditawari pekerjaan Marketing & sales, kebanyakan orang selalu menolak. Alasan verbalnya mungkin "tidak bisa jualan" atau "aku orangnya pemalu" atau "tidak punya kendaraan" dan lain-lain. Padahalbisa jadi alasan sebenarnya ada di dalam benaknya: Ngapain jadi marketing? Gengsi!

Bahkan teman-teman yang akhirnya bekerja sebagai marketing & sales pun banyak yang menyembunyikan pekerjaannya. Alasannya selalu sama: MALU. Kenapa? karena pekerjaan itu selalu menjadi sasaran bullying dari teman-teman yang lain. 

Padahal pekerjaan Marketing & Sales bukanlah pekerjaan yang memalukan, bahkan bisa tergolong yang membanggakan. Salah satu teman yang sekolah SMK jurusan marketing pernah cerita tentang gurunya. Katanya guru tersebut pernah menyemangati anak-anak didiknya dengan sebuah argumen,"Anak boga bisa memasak masakan enak, anak busana bisa mejahit baju bagus, anak TKJ bisa membangun jaringan komputer yang canggih, anak grafika bisa membuat grafis yang indah, anak mesin bisa merakit mesin yang kuat, sebutkan saja semua jurusan dan karya-karyanya. Semua akan menjadi sia-sia jika tidak ada yang bisa menjualnya. Dan siapa yang menjual? Marketing! Tanpa marketing yang handal usaha apa pun akan mati."

Indahnya Dunia Marketing and Sales
Beda Marketing dan Sales

Sebelum saya lanjutkan, saya ingin meluruskan terlebih dahulu salah kaprah tentang Marketing & Sales. Orang sering menganggap marketing itu ya sales. Padahal sebenarnya kedua kata ini bukan sebuah sinonim, mereka memiliki makna yang berbeda.

Sales atau menjual, lebih menitik beratkan pada penjualan. Penghasilannya berdasarkan presentase nilai penjualan mereka. Tak heran jika apa pun dilakukan sales agar dagangannya laku, sampai kadang mengaku rekanan BUMN yang datang untuk survey tapi ujung-ujungnya maksa beli barang jualannya. Ya kalau jualannya menggunakan aksi tipu-tipu mana bisa hasilnya berkah? Kalau jualannya berharga rendah mana bisa banyak komisinya?

Berbeda dengan sales otomotif, property atau aset-aset lain yang nilainya tinggi, tentu hasilnya tinggi pula. Saya tidak tau persis berapa persentase komisi penjualan properti. Info yang saya dapat untuk penjualan senilai 500 juta - 3 milyar seorang agen properti bisa menerima komisi 1,5%-2,5%. Jika seorang sales berhasil menjual unit properti senilai 500 juta, lalu anggap saja dia mendapat komisi 2% maka dia  mendapat 10 Juta! kalau dia bisa menjual 5 unit dalam sebulan? Kalikan saja dengan 5 menjadi 50 juta! Fantastis bukan? Tentu saja cara penjualan barang-barang dengan nominal besar tidak bisa dengan cara sales, harus dengan pendekatan marketing.Mengapa? Kerna kebanyakan orang tidak akan mengambil keputusan sesaat untuk membeli sesuatu yang nilainya besar, apalagi sampai ratusan juta hingga milyar.

Apa itu marketing? Marketing adalah suatu kegiatan yang membuat seseorang yang tadinya tidak mau menjadi mau. Dan ini tidak melulu tentang penjualan. Misalnya timses pilkada, tugasnya adalah membuat warga mau memilih calon yang mereka dukung, artinya ini juga marketing. Seorang relawan yang mensosialisasikan pentingnya menjaga kebersihan sungai, itu juga marketing yang membuat warga yang awalnya tidak peduli dengan kebersihan sungai jadi mau menjaga kebersihan sungai.

Pada dasarnya kita semua terlahir dari marketing, karena dari bayi kita sudah melakukan upaya agar orang lain mau mengerjakan sesuatu untuk kita. Seorang bayi menangis agar diteteki ibunya. Seorang anak kecil bisa menangis keras-keras agar orang tuanya mau membelikan mainan yang dia inginkan. Seorang remaja putri pasang status "Panas-panas begini enaknya makan sop buah" adalah upaya marketing agar ada pemuda yang membelikan dia sop buah.

Tanpa kemampuan marketing, sungguh sengsara hidup kita, karena kita tidak bisa mengoptimalkan segala sesuatu yang ada disekitar kita untuk mencapai tujuan kita. Dan orang yang sukses didunia ini adalah orang-orang yang memiliki kemampuan marketing. Karena dengan kemampuan marketingnya, orang-orang akan membantu dia mencapai tujuannya.

Marketing & Sales sejati akan sangat bangga dengan pekerjaannya. Mereka biasa menyebut dirinya Marketer atau Sales People.

Penghasilan Marekting & Sales Yang Tak Terbatas

Marketing sales memiliki penghasilan yang tidak ada batasnya. Berapa pun yang dia jual, dihitung komisi yang dia terima. idak seperti pekerjaan yang sifatnya adnimistrasi atau teknisi, hasilnya hanya sebatas gaji pokok dan lembur yang tidak banyak. Itu kalau bisa jualan, kalau tidak? Yang berlatih dan belajar dong! eh, maaf jawaban itu yang selalu saya sampaikan agar teman-teman saya mau berusaha berkembang, tidak hanya berkutat pada ketrampilannya. Ingat: manusia berusaha Tuhan yang menentukan.

Ada 2 kondisi penghasilan marketing dan sales. Yang pertama ada gaji pokok, namun umumnya kecil. Jadi kalau tidak ada penjualan atau closing bulan itu masih bisa terima gaji,tapi umumnya hanya bersifat uang makan / transport / kehadiran. Jika dalam batas tertentu (misalnya 3 bulan) tidak mencapai target atau bahkan tidak ada penjualan sama sekali, maka akan mendapat pemutusan hubungan kerja, karena anda hanya akan menjadi benalu di perusahaan itu.

Yang kedua adalah no target no pay.Artinya anda hanya dibayar sesuai dengan hasil kerja anda. Tidak ada hasil ya tidak dibayar. Tapi biasanya komisi yang dihasilkan perusahaan ini sangat besar. Misalnya pada perusahaan Pialang Berjangka.Seorang Markting Pialang Berjangka, jika tidak memiliki nasabah ya tidak komisian.

Jadi kalau tiap bulan tidak closing tidak bisa gajian tiap bulan?

Tidak seperti itu, karena type Marketing di perusahaan Pialang berbeda dengan marketing pada umumnya. Marketing Pialang berjangka bukan sales. Mereka tidak menjual apa pun, melainkan menawarkan "alat transaksi" yang menghubungkan nasabah dengan bursa tempat terjadinya jual dan beli. Komisi yang didapatkan bukan dihitung atas seberapa closing yang dihasilkan oleh seorang marketing, melainkan berapa lot (unit) transaksi yang dilakukan nasabahnya.

Misalnya ketika seorang Marketing berhasil mengajak seorang nasabah bergabung dengan mendepositkan modal sebesar 500 juta, komisi marketing tidak dihitung degan persentase dari 500 juta tersebut, melainkan berapa banyak transaksi yang dilakukan nasabah dengan deposit sebesar itu. Misalnya saya estimasikan nasabah tersebut bertransaksi 300 unit lot, maka yang dihitung adalah 300 unit lot tersebut dikalikan komisi 1 unit lot. Komisi per unit lot nya berbeda tergantung jumlah unit lot yang ditransaksikan nasabah, semakin banyak unit lot nya semakin besar nilai komisi pengkali nya. Jumlahnya berbeda-beda untuk setiap pialang. Misalnya Marketing tersebut mendapat komisi sebesar 200 ribu setiap lot dikali 300 lot  hasilnya 60 juta rupiah, belum ditambah allowance dan bounty yang dia terima. Besar bukan? Tidak usah bingung menghitung pajaknya, sudah dipotong langsung dan ditransfer sesuai NPWP anda.

Beda gaya hidup Marketing Sales

Gaya hidup marketing dan sales berbeda dengan kaum pekerja pada umumnya. Kamu pekerja akan menyesuaikan pengeluaran dengan penghasilan mereka, kalau harus membeli barang yang harganya di luar jangkauan gaji mereka, ya terpaksa kredit sehingga harus membayar lebih tinggi.

Yulia, Marketing PT Kontakperkasa Futures Balikpapan dengan motor barunya yang dibeli tunai.
Sebaliknya para marketing & sales akan berusaha menyesuaikan penghasilan mereka agar dapat menutup pengeluaran bukan hanya untuk hidup mereka, tetapi gaya hidup mereka. Jangan heran jika mereka terbiasa menggunakan gadget flagship dan menikmati hidup di tempat-tempat mahal, karena mereka bisa menyiapkan uang untuk itu.


Jika marketer dan sales people menginginkan sesuatu yang mahal, mereka akan membuat rencana. Berapa jumlah komisi yang ia perlukan untuk membelinya? Bagai mana caranya untuk mencapainya? Lalu mereka akan eksekusi rencana tersebut tanpa takut gagal, bagi mereka berusaha dan gagal itu lebih baik daripada sekedar mengikuti arus terbawa ke arah yang tidak mereka inginkan. Gagal ya usaha lagi, gitu saja kok repot.

Teringat saya pada sebuah kejadian yang saya temui ketika saya menikmati me time di sebuah mall. Saat itu sedang ada restoran jepang yang baru di buka. Di depan tempat saya duduk bertemulah 2 orang yang sepertinya sudah lama kenal. Dan basa-basinya adalah:

orang I     : "Kerja di mana kamu sekarang?"
orang II    : "Di PT. ....., jadi marketing"
Orang I    : "Kasiannya kamu jadi marketing, ada gaji pokoknya tidak?"
Orang II   : "Tidak ada. Aku cuma mengandalkan komisi dan bonus"
Orang I    : "Kok mau sih kamu kerja tidak ada gajinya. Mendingan kayak aku ini, jadi admin, sudah        pasti tiap bulan dapat UMK. Tidak pusing dikejar target"
Orang II   :   "Jadi kamu udah ada gaji pokok ya? Kebetulan nih, aku mau ke restoran jepang baru              disini, kita makan di sana yuk, makan ramen atau apa gitu."
Orang I    :   "Kamu mau traktir kah?"
Orang II   :  " Bayar sendiri-sendiri lah, kamu kan punya gaji pokok"
Orang I    : "Ogah, biar lagi promo opening mahal tau. Kalau makan disana nanti aku makan mie                  instan sampai gajian!"
Orang II   : "Makanya jadi marketing, biar bisa sering makan ramen mahal, bukan mie instan terus!"

Saya hampir tertawa mendengar itu, jadi saya putuskan menjauh takut ketauan kalau sedang mencuri dengar. Entah apa yang terjadi dengan mereka berdua setelah itu. Mungkin akan ada drama di medsos mereka, dan berakhir dengan unfriend.

Bisa jadi anda akan menganggap si Marketing itu sombong, tapi menurut saya si admin lah yang sombong dan meremehkan pekerjaan marketing. Padahal si marketing menikmati pekerjaannya dan penghasilannya melebihi si admin.

Jessy, Sales Executive Hotel Platinum Balikpapan

Gaya hidup marketing itu indah, penghasilan yang tak terbatas, tempat dan jam kerja yang flexible. Berbeda dengan para pekerja umumnya yang hanya berharap gaji pokok dan lemburan, dan kalau bossnya baik ada bonus jika perusahaannya meraih laba yang tinggi. Jam kerja pegawai pada umumnya juga sudah ditentukan, masuk jam berapa sampai jam berapa, shift nya bagaimana.

Lingkungan kerja para pekerja pun umumnya terbatas dengan segala konsekuensi dan risiko di dalamnya. Seperti  buruh bekerja di pabrik yang berisik penuh debu dan terpapar bahan kimia, atau admin yang bekerja di ruang sempti kubikon nya, teknisi di workshop dengan perlengkapan alat pelindung diri nya untuk keselamatan. Tapi para marketing bekerja bebas di mana saja. Bisa di mall, cafe, taman, dan di mana saja mereka bisa bertemu client mereka. Sambil ngopi yang bukan kopi sasetan, sambil minum teh yang bukan teh celup, makan ramen  bukan mie instan.

Masih mau Bullying Marketing?






Saturday, November 2, 2019

Perayaan Hari Bloger Nasional 2019 di Rooftop Balikpapan Hotel Platinum

Tau tidak kalau tanggal 27 Oktober adalah hari bloger nasional? Tahun ini sudah yang ke 12 lho! Jadi hari bloger nasional ini pertama kali dirayakan pada tahun 2007, memang tahun 2000an sedang ngetop-ngetopnya Blog, saat itu belum ada Sosial Media. Baru di pertengahan 2000an muncul  Friendster (aku lupa tahunnya). Tapi social media ini tidak mensupport blog seperti “catatan” di Facebook, dan tidak ada cuitan-cuitan yang seleluasa tweeter. Jadi ya kurang ngetop. Dan para tukang “ngoceh” dan curhat mencurahkan isi otak dan hatinya ke media online saat itu yaitu Blog.

Pada masa itu memang sedang terjadi perubahan dalam konsep privasi. Dulu orang lebih suka menyimpan keluh kesahnya, harapan-harapannya, perasaan-perasaannya, dan apa pun yang ada dalam pikirannya. Beberapa orang menuliskannya dalam buku harian, yang dia simpan rapat-rapat, bahkan dikunci agar orang lain tidak bisa membacanya. Bisa malu atau marah besar jika ada orang lain yang membaca buku hariannya. Lalu tiba-tiba orang lebih suka mengumumkannya ke dunia, melalui blog, dan sekarang banyak beralih social media.

Tahun-tahun itu aku juga punya Blog, tapi ya itu … terlupakan …… Demikian juga blog-blog ku berikutnya, banyak yang terlupakan atau minimal sering ditinggal pergi seperti yang ini. Iya yang ini. Makanya aku agak malu-malu waktu diajak masuk group WA Blogger Balikpapan, apalagi diajak gathering. Merasa tidak layak gitu.

Makanya waktu di group ada pembicaraan gathering untuk merayakan hari bloger nasional, aku tidak terlalu menyimak. Tapi begitu Mas Bambang kasih clue kalau lokasi gatering ada di rooftop … cerita jadi lain. Langsung menyimak terus perkembangannya. Dan begitu tau yang dimaksud rooftop itu ada di Hotel Platinum, Fix aku ikut. Berharap dapat sun set yang indah dari tempat paling tinggi di ujung kota Balikpapan.

Singkat cerita hari minggu jam 1 siang aku mulai siap-siap. Sempat kesal karena ternyata gimbal stabilizer ku tidak ada, mungkin ku tinggal di kantor. Tapi ga papa lah, ada hp yang kameranya sudah ada stabilizernya. Batre HP, Kamera, dan Power Bank sudah terisi semua, saatnya pesan ojol untuk ke lokasi tujuan.

Sampai di tujuan ternyata sudah banyak anggotayang datang, kebanyakan emak-emak. Mereka sibuk betul bikin foto dan video untuk insta story dan mungkin juga untuk vlog. Aku lebih memilih duduk menunggu bersama Rani, bloger yang suka bawa boneka kucing ke mana-mana.

Penyambutan dari pihak hotel sangat ramah dan bersahabat, kami segera diarahkan menuju ke lantai 11, level tertinggi di Hotel ini, di president sweet. Beneran President lho, karena saat President Jokowi ke Balikpapan, beliau menginap di sana. Kami tidak langsung ke Roof top, masih terlalu panas.


Keren kan pemandangannya? Ini ceritanya tukang foto minta di foto

Salah satu kamar di sana dicustom menjadi ruang mushola tempat kami sholat ashar dan maghrib nantinya. Usai sholat Ashar Acara pertama dimulai dengan Hotel Tour. Cerita tentang hotelnya nanti aja ya, di blog berikutnya. Aku mau cerita acara Hari Bloger Nasional dulu. Tapi kalua sudah tidak sabar kalian bisa kunjungi ke situsnya di http://www.platinumhotelindonesia.com/

Selesai Hotel Tour kami kembali ke lantai 11. Ternyata tamu Undangan sudah hadir, beliau adalah ibu ketua Dekranasda Kota Balikpapan ibu Arita Rizal Effendy. Dari Namanya tau kan kalua beliau adalah istri dari Bapak Rizal Effendi walikota Balikpapan. Ada juga bapak Sutadi Sanyoto Kepala Diskominfo Kota Balikpapan.

Acara di mulai setelah sholat maghrib, saat rooftop sudah cukup nyaman dan pemandangan indah sekali. Memang sih tidak ada sunset yang indah apalagi senja memerah yang kami harapkan, tapi cuaca yang cerah tetap memberikan keindahan tersendiri. Keindahan yang membuat insting photographer ku terusik untuk memanfaatkan teman Bloger ku sebagai model dadakan.

Mbak Olivwijaya, Beauty Blogger Balikpapan yang kujadikan model di Rooftop Balikpapan


Lalu acara pun di mulai. Tidak perlu aku tulis urutannya ya, yang jelas ada sambutan dari Mas Bambang selaku ketua Blogger Balikpapan. Lalu sambutan dari tuan rumah dalam hal ini diwakili oleh Asisten Director of sales Platinum Balikpapan Hotel selaku tuan rumah.

Ibu Arita Rizal Effendy dalam sambutannya menyampaikan banyak hal tentang industry kreatif di Balikpapan. Beliau sangat menyayangkan di kancah International Kota Balikpapan tidak cukup dikenal sehingga kerajinan yang beliau promosikan sering kali disebut sebagai “Borneo” bukan “Balikpapan” padahal Balikpapan pernah menjadi kota yang paling dicintai di dunia dan sekarang menjadi salah satu kota yang paling layak huni.

Bapak Sunyoto selaku Kepala Diskominfo juga menyampaikan banyak hal tentang industry kreatif berbasis informasi di Balikpapan. Termasuk harapan-harapan atas Blogger Balikpapan. Ternyata banyak keunggulan dan keunikan yang belum di eksplor dan dimunculkan ke dunia maya.

Dan sampailah pada acara utamanya yaitu Foto bareng  Setidaknya itu acara utama menurut MC nya, tapi bagi kita ada acara utama lain: Diner. Enak lho makanannya, apa lagi itu kan gratisan. 😉 Pingin kapan-kapan kesana lagi buat makan dan foto-foto.

Anggota Blogger Balikpapan foto bersama dengan Tamu Undangan


Saat makan malam pun kami masih asyik sharing tentang dunia informasi terutama bloger. Bagaimana bloger bisa menpromosikan potensi Balikpapan, dan membangun brand dari kota Balikpapan. Seperti Jogja yang bisa membranding dirinya dengan “Istimewa” seharusnya Balikpapan juga bisa.

Dan acara pun ditutup dengan pembagian doorprice dan teknikal meeting lomba Instagram dan blog. Maunya sih berlama-lama sedikit di situ, soalnya tempatnya indah banget, dan romantic. Tapi apa artinya tempat yang romantic bagi jomblo akud macam aku … eh kok curhat….

nih cakep kan Rooftop Balikpapan?


Bagi yang ingin gabung atau sekedar ingin tau kegiatan blogger Balikpapan, silahkan kunjungi http://www.bblogger.web.id/ Bagi Bloger Balikpapan yang belum gabung, gabung yuk! Biar tidak ketinggalan acara-acaranya, pelatihan-pelatihannya dan kegiatan-kegiatan seru lainnya. Sampai ketemu di sana !!!
 

Jalan-jalan Naik Bus City Tour Balikpapan

Hari Sabtu pagi, 22 Februari 2020 menjadi hari yang istimewa buat Blogger Balikpapan. Soalnya hari ini kita diberi kesempatan untuk ...