Thursday, March 2, 2017

Ketika Teman Hanya Datang Saat Perlunya Saja

Pagi-pagi dapat quote dari media sosial. Entah tadi siapa yang upload, dan siapa yang pertama upload. Isinya bagus, kira-kira seperti ini:

"Ketika positif mu tidak dapat dirusak oleh negatifitas lingkungan mu, maka kamu menang"

Banyak sekali negatifitas di lingkungan kita yang mampu membuat sifat positif kita luntur. Ibarat pepatah Arab: "Berteman dengan tukang arang ikut kena hitamnya, berteman dengan tukang parfum ikut kena wanginya" Apalagi buat teman-taman yang mudah terbawa atau hanyut. Yang punya prinsip dan pendirian pun lama-kelamaan akan terkikis.

Seperti yang saya tulis di di judul artikel hari ini. Di media sosial atau dikeseharian, sering kali kita membaca status atau mendengar keluhan seperti ini: "mereka hanya datang saat ada perlunya saja. Kalau ga ada ga mau datang. Giliran kita ada perlu mereka menghilang"

Bagi saya itu hanyalah suatu bentuk negatifitas. Coba kita pertahankan sisi positif kita, jika ada teman datang saat ada perlu, berarti kita adalah umat yang bermanfaat. Dan sebaik-baiknya umat adalah yang memberi manfaat bagi orang lain. Nah berarti kita umat yang baik dong? Jadi layanai saja keperluannya, kalau tidak bisa ya terus terang saja, minta maaf.

Lalu bagai mana jika mereka tidak pernah datang saat ga ada perlu? Ah itu sama saja dengan pasien yang hanya datang ke dokter hanya saat sakit. Pernah ga sih ada pasien datang ke dokter langganannya saat sehat? Dok saya mampir ke sini hanya untuk silaturahmi, dok saya mampir karena kangen sama dokter, dok saya baru pulang dari luar negeri bawa oleh-oleh buat dokter., dok saya mau ngajak dokter ngopi ... pernah?

 Lalu bagaimana jika mereka tidak memberi balasan pada kebaikan kita? Jadi orang ga usah perhitungan lah. Allah itu Maha Adil, setiap perbuatan kita pasti akan ada balasannya. kalau ga di dunia ya pasti di akhirat sana nanti, bahkan di dunia dan akhirat akan dibalas baik buruk perbuatan kita. Ingat, hitung-hitungan Allah sangat sempurna.

Yang nyata saja deh, pernah ga kamu dibantu orang lain dan kamu ga bisa balas kebaikannya? Misalnya saat naik angkutan umum ternyata kamu ga bawa uang, trus ada orang yang ga kamu kenal membayarkan ongkos mu dengan tulus, tanpa modus biar bisa kenalan, minta nomor hp atau wa? Kalau saya sih pernah, dan saya sampai sekarang saya ga yakin, itu orang atau malaikat.

Pernah juga motor saya mogok di jalan ramai, setlah saya pinggirkan saya membuka jok dan ternyata bensin masih ada, mau periksa mesin tapi di motor itu tidak ada toolkit sama sekali. Terpaksa mendorong, tapi baru mendorong sebentar ada orang berhenti, dan memberi bantuan. Bahkan ketika saya hanya ingin meminjam toolkit nya, dia malah langsung turun tangan memeriksa motor saya dan memperbaikinya sampai nyala lagi. Habis itu dia langsung pamit pergi, tanpa minta imbalan, bahkan kenalan pun tidak. Itu orang atau malaikat sih?

Di situlah saya berfikir, kenapa mesti perhitungan? Kenapa mesti milih-milih teman mana yang pantas kita tolong dan tidak? Secara kita tidak pernah bisa memilih siapa yang akan menolong kita saat kita memerlukan bantuan secara mendadak.

Tetap semangat dan tetap luar biasa ....






No comments:

Post a Comment

Jalan-jalan Naik Bus City Tour Balikpapan

Hari Sabtu pagi, 22 Februari 2020 menjadi hari yang istimewa buat Blogger Balikpapan. Soalnya hari ini kita diberi kesempatan untuk ...