Sunday, February 23, 2020

Jalan-jalan Naik Bus City Tour Balikpapan




Hari Sabtu pagi, 22 Februari 2020 menjadi hari yang istimewa buat Blogger Balikpapan. Soalnya hari ini kita diberi kesempatan untuk menikmati Bus City Tour kota Balikpapan. Ini adalah kali pertama Bus City Tour Balikpapan melayani tamu dari masyarakat umum. Bus ini sendiri baru diserah terimakan tanggal 10 Februari 2020 sebagai bagian dari perayaan hari ulang tahun Balikapan.


Pagi itu kami berkumpul di Gedung Kreative Balikpapan di sebelah taman Bekapai sebagai titik start dan Finish nya. Kelak tempat ini juga yang akan menjadi tempat tart dan finish bus ini setelah dibuka untuk umum minggu depan. Jadi Nanti warga Balikpapan dan orang luar Balikpapan yang sedang berkunjung di Balikpapan bisa ikut city tour berangkat dari Gedung kreatif jam 9 pagi sampai jam 2 siang. Fasilitas ini bisa dinikmati secara cuma-cuma lho! Gratis ga usah bayar, cukup datang saja ke Gedung Creative (Gedung Parkir) setiap jam 9 pagi hari sabtu dan minggu. Tapi kalau mau khusus rombongan bisa berkirim surat ke Disporapar
 
Kemana saja rute perjalanannya? Nah ini info yang belum dapat fix nya. Infonya akan ada lebih dari 1 rute, yaitu rute ke Barat dan Selatan kota. Untuk detailnya masih mengunggu info ya dari Dispora selaku operator dari bus city tour Balikpapan.

Kalau boleh dibilang, perjalanan kami para blogger ini adalah uji coba dari bus tersebut untuk melayani umum, sekaligus diminta untuk menyebarkan informasi ini kepada masyarakat umum yang belum banyak tau. Terbukti ketika saya share foto-foto kegiatannya di Facebook, langsung banyak pertanyaan dari Friend List ku yg tertarik.

Ada 2 orang pemandu tour, dan hari itu yang bertugas adalah Francisca. The Geulis ini (nona cantik) adalah seorang penari traditional Balikpapan, khususnya tari dari Sunda seperti Jaipong dan tari topeng (Cirebon). Saya pernah memotret dia di beberapa acara sebelumnya, menggunakan pakaian tari merak, tari jaipong, dan tari topeng. Makanya, sambal menunggu saat keberangkatan bus kamis empat membuat photo session di Gedung creative yang memang interiornya photogenic banget.




Setelah anggota Balikpapan Blogger berkumpul, bus pun berangkat, rute yang kami ikuti adalah rute selatan. Kunjungan pertama adalah Balikpapan Spot Centre atau biasa kita sebut Dome karena bentuk atapnya adalah kubah. Kami hanya mampir saja karena saat itu Gedung sedang digunakan untuk resepsi pernikahan. Kabarnya sih pernikahan anggota keluarga salah satu pejabat di Balikpapan. Dan memang Gedung ini bisa digunakan untuk resepsi pernikahan baik dari kalangan pejabat maupun masyarakat umum yang tamu undangannya sangat banyak dengan hiburan artis ibukota. Eh serius lho, sekalas Lord of Broken Heart Didi Kempot pun pernah menjadi artis hiburan diacara recepsi pernikahan di Gedung ini.  Oh ya Lord Didi juga akan menggung lagi di sini bulan maret nanti.

Trus kalau tidak bisa masuk, nagpain kami ke sana? Ya sekedar bikin heboh panitia nikahan karena dikira tamu undangan yang datang rombongan. Turun sebenatr buat foto-foto, trus jalan lagi. Mungkin bingung kali ya panitianya. Itu penerima tamunya yang pake jas sampai udah berdiri tersenyum hendak menyambut kita tapi malah dicuekin. Teman-teman hanya berfoto Bersama dengan city bus tour berlatar belakang Gedung Dome.


 Rute selanjutnya adalah ke Manggar, sebuah pantai destinasi wisata Balikpapan. Tapi sebelumnya kami mampir dulu ke Stadiun Sepinggan, yang merupakan stadium utama markas Club Sepak Bola Persiba. Gedung nya cakep banget. Sayangnya pemandanganya agak terganggu dengan kabel-kabel listrik yang bergelantungan. Coba dibuat bawah tanah ya kabel listriknya, pasti cakep itu difoto. Dan kami pun foto bareng dengan latar belakang stadium.


Sesampainya di panti Manggar kami sibuk dengan urusan masing-masing, membuat berfoto, bikin content youtube, atau sekedar merekam tik tok. Waktu pemberhentiannya tidak lama, jadi kami tidak sempat mandi atau sekedar main pasir. Sayang banget ya, padahal manggar lagi bagus, langit cerah. Tapi setidaknya hari itu kulit kami selamat dari terbakar matahari.


 
Setalah foto kesibukan sendiri2 selesai (atau setidaknya dianggap selesai) kami berfoto bareng lagi dengan city bus tour. Sebenarnya rute selanjutnya adalah Penangkaran Buaya Teritip, tapi kita skip karena takut anggota yang buasa ditangkarkan di sana wkwkwkwk. Becanda ya.


Pantai Seraya adalah destinasi berikutnya. Sebuah pantai yang belum banyak diketahui warga Balikpapan. Padahal lokasinya dekat lho, melewati ujung landasan Bandara SAM Sepinggan. Pantai ini dikelola oleh warga sekitar, dalam hal ini kelompok sadar wisata yang diketuai oleh Bapak Tubagus Muhammad Sulaiman. Wah kok sama dengan nama bandaranya ya, Sultan Adji Muhammad Sulaiman. Beda gelar saja, kalua beliau bukan sultan, tetapi Tubagus. Tau kan Tubagus itu dari suku mana?

Kami disambut oleh Pokdarwis Pantai Seraya, sepertinya sih nama ini adalah akronim dari Sepinggan Raya. Salah satu anggota pokdarwis ini adalah Teh Neni, mama Sisca. Jadinya seperti reuni deh karena kami pernah bertemu dan kenal sebelumnya.

Pantainya masih cukup alami dan sejuk dengan rimbunan daun phon yang rindang. Banyak perahu-perahu nelayan yang parkir di pasirnya. Pantai ini memang tempat mendaratnya perahu nelayan yang tinggal di Sepinggan Raya. Kalau pagi banyak nelayan yang mendarat dari laut membawa ikan tangkapannya. Bagi yang suka ikan laut segar bisa menjadi tempat untuk mencari ikan laut segar kesukaannya. Selain itu kapal-kapal tersebut juga bisa disewa untuk mincing dilaut. Tapi ini perahukecil ya, jadi tidak bisa ke tengah laut, bisa terseret arus nanti.



Oh ya, di jalan menuju sana, tepat diujung landasan ada ibu-ibu menjual jamu. Saya dan pak Bambang ketua Blogger Balikpapan menyempatkan diri untuk membeli jamunya. Kunyit asam, biar langsing wkwkwk. Ada banyak pilihan jami tradisional, yang palingumum lakumemang kunyit asam dan beras kencur, bonus air jahe manis. Harganya Cuma 3 ribu perporsi, bisa pakai gelas bisa dibungkus.


Persinggahan terakhir adalah Kampung Pinisi yang ada di klandasan, tepatnya melalui gang samping bang Sinar Mas. Saya baru tau kalua maksudnya pinisi ini adalah akronim dari peduli inflasi. Rupanya pembina dari kampung mural ini adalah Bang Indonesia. Banyak sekali sudut-sudut photogenic dari tempat ini buat ber swafoto. Tapi siang hari bukanlah waktu yang tepat, selain terlalu panas cahaya yang keras dan backlit jadi masalah tersendiri. Untunglah saya bawa flash gun sehingga masalah bisa diatasi.


Setelah itu kemana lagi? Ya kembali ke Gedung kreatif, tapi muter dulu ke Tugu Australi di Lapangan Merdeka. Tugu ini adalah memorial untuk pendaratan pasukan Australia dan New Zealand sebagai usaha sekutu merebut daerah penghasil minyak bumi dengan kualitas premium pada perang dunia ke 2.
 

Seru memang mengikuti City Bus Tour Balikpapan, meski masih belum cukup lengkap termasuk belum meyediakan tempat sampah, jadi sampah makanan kami harus kami kantongi biar tidak meninggalkan sampah. Tidak disediakan free wifi juga, jadi isi kuota sendiri ya. Jangan khawatir low bat karena disediakan colokan untuk charging gadget kamu.



Ok sekian dulu ulasan ku. Next saya mau bahas pawai budaya tahunan yang digelar setiap bulan februari. Ini adalah bagian dari agenda ulang tahun kota Balikpapan yang ke 123.

Tetap semangat, tetap luar biasa!

2 comments:

Jalan-jalan Naik Bus City Tour Balikpapan

Hari Sabtu pagi, 22 Februari 2020 menjadi hari yang istimewa buat Blogger Balikpapan. Soalnya hari ini kita diberi kesempatan untuk ...